Aku ingin terjatuh kembali
dari tinggi yang ku daki
karna tinggi semakin sunyi
sudah, kini ku melayang, membentang
menuju dasar yang menggenang
melepas genggaman malam
sungguh, aku masih terbang, mungkin senang
seperti kembang ditengah ilalang
kini aku hilang
Aku ingin membacamu dengan khusyuk, bagai sebuah Kitab. Lalu aku akan tinggal diam di dalam hatimu untuk membaca diriku sendiri.
26 November 2008
PESAN MIMPI
Berkejaran segerombol rindu pada sangkut angin.
Dilewatinya pohon-pohon kokoh, jalan-jalan runcing,
lapang-lapang kuncup, rumah-rumah roboh,
hingga menabrak pada langit-langit candu.
Ditemukannya sebuah jendela yang terkunci,
dan menyelinaplah ia kedalam mimpi.
Dilewatinya pohon-pohon kokoh, jalan-jalan runcing,
lapang-lapang kuncup, rumah-rumah roboh,
hingga menabrak pada langit-langit candu.
Ditemukannya sebuah jendela yang terkunci,
dan menyelinaplah ia kedalam mimpi.
DIMABUK CINTA
Sempoyongan ia berjalan menuju teras rumahmu
Jejak-jejak sepatu menertawakan bayangnya sendiri
Ia marah kepada jalanan yang membimbingnya terus
Ditendangnya batu hingga jatuh kedalam selokan
Dipukulnya kayu kepada angin yang melangkah di bahunya.
Ia menyerah, merebah di teras rumahnya
Jejak-jejak sepatu menertawakan bayangnya sendiri
Ia marah kepada jalanan yang membimbingnya terus
Ditendangnya batu hingga jatuh kedalam selokan
Dipukulnya kayu kepada angin yang melangkah di bahunya.
Ia menyerah, merebah di teras rumahnya
JANGAN LAGI
Jangan katakan pada matahari
tentang senja yang menari diriak pantai.
Jangan katakan pada bunga-bunga ilalang,
tentang lagu yang mereka curi nanti.
Jangan katakan pada hari ini,
tentang apa yang dicari pada akhir yang berganti.
Jangan katakan pada panah angin,
tentang berlalu burung-burung dari busurnya
Jangan lagi katakan pada dirimu,
tentang aku yang telah mati.
tentang senja yang menari diriak pantai.
Jangan katakan pada bunga-bunga ilalang,
tentang lagu yang mereka curi nanti.
Jangan katakan pada hari ini,
tentang apa yang dicari pada akhir yang berganti.
Jangan katakan pada panah angin,
tentang berlalu burung-burung dari busurnya
Jangan lagi katakan pada dirimu,
tentang aku yang telah mati.
BUNGA DI MADU
Kupu-kupu terbang melayang karena kenyang
Kumbang unggu terbang rendah bergelayut cinta malam
Sari-sari telah jatuh kegenangan putik muda
Bunga yang merdu menetesi buaian janji madu
Sang ayah berang dan berkata,
“perbuatan siapakah ini, berbuah sebelum waktunya?”
Bunga menjawab manja,
“bukan salahku ayah, aku hanya tumbuh dan berkembang.”
Kumbang unggu terbang rendah bergelayut cinta malam
Sari-sari telah jatuh kegenangan putik muda
Bunga yang merdu menetesi buaian janji madu
Sang ayah berang dan berkata,
“perbuatan siapakah ini, berbuah sebelum waktunya?”
Bunga menjawab manja,
“bukan salahku ayah, aku hanya tumbuh dan berkembang.”
SI TAMPAN
Kau sapa ia melengos
Kau panggil ia berlari
Kau kenang ia menyombong
Dasar si Tampan…
Kau lirik jantungmu berdetak keras
Kau datang langkahmu tersandung ragu
Kau titipkan pesan tersambar orang lalu
Si Tampan pemalu…
Bertemu lagi ia tertawa melucu
Kau buka omongan ia menyangga tersedu-sedu
Kau tak lagi ragu, kini kau berlalu tersipu malu
Si Tampan mental terganggu…
Kau panggil ia berlari
Kau kenang ia menyombong
Dasar si Tampan…
Kau lirik jantungmu berdetak keras
Kau datang langkahmu tersandung ragu
Kau titipkan pesan tersambar orang lalu
Si Tampan pemalu…
Bertemu lagi ia tertawa melucu
Kau buka omongan ia menyangga tersedu-sedu
Kau tak lagi ragu, kini kau berlalu tersipu malu
Si Tampan mental terganggu…
JANJI PALSU
Kataku menyulut rambutmu, rambutmu menyergap janggutku,
janggutku tersasar dipangkal paha.
Kataku menuntut pesanmu, pesanmu menuntun galauku,
galauku telah tiba diujung pisau cukur.
Katamu berbuat janji untuk bertemu disimpang ketiak.
janggutku tersasar dipangkal paha.
Kataku menuntut pesanmu, pesanmu menuntun galauku,
galauku telah tiba diujung pisau cukur.
Katamu berbuat janji untuk bertemu disimpang ketiak.
Langganan:
Postingan (Atom)