Puisiku menggema di relung waktu..
Puisiku terhempas ke sudut-sudut..
Padat dan mencair di udara..
Puisiku terkepal memukul waktu..
Puisiku cahya tahir mewarna sudut..
Padat menjelma segala..
Puisiku bukan tinggi diatas dunia..
Puisiku meluas di lautan jiwa..
Padat menjamah makna..
Puisiku damai tumbuh bersenandung..
Diserap bumi dan lahir kembali..
Aku ingin membacamu dengan khusyuk, bagai sebuah Kitab. Lalu aku akan tinggal diam di dalam hatimu untuk membaca diriku sendiri.
12 Februari 2009
10 Februari 2009
-Untuk Yang Ditinggalkan-
Ada puisi yang ingin kutulis untukmu
kini tiba disudut matamu, dan menetes
di antara guguran embun pagi...
tentang ketiadaan yang datang tiba-tiba
tentang segala terima atas kuasa-Nya
tentang kesedihan yang terjatuh dari mata indah itu
ke dasar hati yang menyimpan sisa kenangan
tentang duka maha tuan bertahta
dan tak-ku tahu setinggi itu atas debu...
tentang kemutlakan yang hadir begitu saja
tegarkan tulusnya kerelaan anak surga
tentang duka atas debu di sisi-Nya
tentang luka sekaligus cinta...
kini tiba disudut matamu, dan menetes
di antara guguran embun pagi...
tentang ketiadaan yang datang tiba-tiba
tentang segala terima atas kuasa-Nya
tentang kesedihan yang terjatuh dari mata indah itu
ke dasar hati yang menyimpan sisa kenangan
tentang duka maha tuan bertahta
dan tak-ku tahu setinggi itu atas debu...
tentang kemutlakan yang hadir begitu saja
tegarkan tulusnya kerelaan anak surga
tentang duka atas debu di sisi-Nya
tentang luka sekaligus cinta...
Langganan:
Postingan (Atom)