Di rentan musim ini, juga di sudut waktu ini
Ketika malam sedang mengigil. Gerimis doa jatuh merintik
Sejak kemarau itu
Aroma bumi tertidur, warna bunga tertunduk
Sejak kemarau yang keras itu
Udara malam berlarian, luka-luka pohon terkelupas
Sejak kemarau yang lupa itu
Uap air mengancam lagi. Dari balik awan yang teduh
Di garis-garis cahaya yang purnama
Lolongan doa merambat udara
Kepada hujan yang menatap liar
Dengan taringnya yang menyala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar