Pistolku dalam genggamanmu
sia-sia tak kau kokang
saat jariku memicu pelatukmu
Bibirmu juga senjata
hangat mematikan
menembakan bisa liur
Hati itu seperti pistol
berbahaya bila terpicu
peluru adalah cintanya
Saat kuterbangun
hujan menembus loteng
basah sudah mimpiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar