Seperti mata mata kail yang terlempar jauh
jatuh kedalam lautan dan tersangkut batu
Aku pergi bermodal sekaleng umpan
pulang kerumah tanpa hasil seekorpun
Seperti pejuang yang pulang perang
belati di pinggang senjata di bahu
Terasa gagah dan bangga berjalan
namun terasa asing berada di jalanan
Seperti layang-layang yang terbang tinggi
tertiup angin dan melambai-lambai
Benang tersangkut di dahan pinang
layang putus tinggal kenangan
Hari-hari berlalu dengan cepat
langkah demi langkah ku berayun
menyusuri tepi-tepi sawah, tanah-tanah becek
menjejaki kota-kota besar, melalui musim demi musim
Namun yang kutemukan selalu kau;
Seonggok besi yang belum selesai ditempa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar