Tu(h)an, sesekali datanglah kesini, ke kamarku ini.
Nanti akan kubuatkan teh manis dari air mata ibu.
Kubuatkan kue kering yang kugoreng dengan keringatku.
Dan ketika senja
tiba, kuajak Kau jalan-jalan keluar rumah.
Kita ke kolong-kolong jembatan, tempat anak-anakmu
tidur beralaskan koran yang berisi berita-berita politik
kotor.
Kita ke tempat-tempat pembuangan sampah tempat mereka
mendirikan istana-istana dan mengais rejeki untuk
anak-anaknya.
Lalu kita ke Aceh, ke Bantul, ke Maluku, keliling-keliling
lihat tempat-tempat yang pernah dilanda musibah.
Kita ke negara-negara lain seperti Afganistan, India,
Afrika, Amerika,
buat perbandingan saja sapa tau ada yang perlu untuk kau
benahi kembali.
Setelah itu kembali ke rumahku, atau masuk saja langsung ke dalam
jiwaku.
Tata kembali hatiku yang mulai berserakan, sapu isi otakku
yang sudah kotor.
Dan jangan lupa seting ulang nasibku, agar cocok untuk jaman
sekarang.
Agar bisa menjadi berkat, bahkan sudah mati.
Setelah itu, silahkan
lanjutkan perjalanan-Mu,
kunjungi anak-anak-Mu yang lain.