04 Agustus 2012

Butuh Cahaya

Kau telah bakar api di jiwaku yang hampir mati
Jangan padamkan sejenak sebab kau dan aku butuh cahaya

Mungkin aku hanyalah sebuah belati yang hampir berkarat
Sendiri dan berbahaya, bila tersayat kau akan hanyut dalam luka
Sedangkan kau, deretan bunga-bunga di bukit sunyi
Indah membentang, elok berwarna, manis di kecup

Sejuta ingin untuk memetikmu lantang dan merdu
Seperti kicau burung di minggu pagi yang agung 
Seperti doa-doa yang diucapkan ibu di semalam suntuk
Dan akan kurangkai dalam vas bunga dalam ruang hatiku

Tetapi,  aku takut tertusuk durimu, atau
Aku yang akan merusak kelopak-kelopakmu

Atau mungkin, kupatahkan saja belati ini
Dan kunyanyikan kidung di bukit sunyimu
Saling menatap api yang tak pernah padam

Tidak ada komentar: