Jangan padamkan sejenak sebab kau dan aku butuh cahaya
Mungkin aku hanyalah sebuah belati yang hampir berkarat
Sendiri dan berbahaya, bila tersayat kau akan hanyut dalam
luka
Sedangkan kau, deretan bunga-bunga di bukit sunyi
Indah membentang, elok berwarna, manis di kecup
Sejuta ingin untuk memetikmu lantang dan merdu
Seperti kicau burung di minggu pagi yang agung
Seperti doa-doa yang diucapkan ibu di semalam suntuk
Dan akan kurangkai dalam vas bunga dalam ruang hatiku
Tetapi, aku takut
tertusuk durimu, atau
Aku yang akan merusak kelopak-kelopakmu
Atau mungkin, kupatahkan saja belati ini
Dan kunyanyikan kidung di bukit sunyimu
Saling menatap api yang tak pernah padam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar