Hari ini kau berangkat untuk mandi api.
Saat pagi ketika ibu sedang menghangatkan hati
untuk bekal masa depanmu,
kau berkata:
Bu, hari ini aku mau mandi api
nanti sore ibu akan lihat di sekujur tubuhku
sudah bersih dan tak ada lagi dosa-dosa,
untuk itu aku butuh doa. Aku tak mampu bu
membersihkan kotor-kotor tubuh ini!
Kotor dari segala penjuru yang sudah karat dalam jiwa.
Seperti tubuh kita ini bu. Karat oleh literatur hidup.
Aku sudah pernah mandi air, mandi petir bahkan mandi getir
tetapi kotor itu tetap ada bu. Mungkin dengan mandi api
semua akan mengerti.
"Anakku sayang pergilah damai mandi api,
bawalah serta doa ibu, air mata hujan,
dan tetesan api di pipi."
-Bintaro, Des 2013-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar