Terjadi pertentangan di dalam kepalamu
antara puisi, prosa, cerita dan berita
lalu, mau kemana tumpah sisa,
majalah, koran, atau hanya secarik kertas?
Gulungan kusut kembali selimuti batok
antara keindahan, analisis, kebenaran bahkan sihirku
tak seorang mampu mengurainya
dokter, sufi, ilmuwan bahkan penyair sekalipun
Sedangkan didalam kepalamu terpencar kata beragam makna
disudut dalam matamu terekam potongan-potongan cerita
telinga yang pernah tertutup oleh jeritan,
kini tak mampu lagi untuk diam
Dan didalam hatiku, ada seorang lugu yang sedang menyelam,
menyusuri rasa, mengikuti jiwa hingga kedalam
dengan langkahnya, kaki menari ikuti kelam
berulang-ulang tersandung, mengibas kotoran dan tetap tenggelam
antara kita terpikir untuk coba menyusun kembali serpihan kata
dan mulut ini tak mampu lagi bercerita tentang cinta
Yang ditunggu selalu waktu
Ketika isi kepala, mata, telinga dan mulut bertemu si lugu
Ketika kata mencoba maknai cerita lalu
Ketika langkah dihentikan malam dan rindu
Ketika itupun pena dan ketas bercumbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar