Gabriel namanya,
Tak sempat melihat dunia,
Menjadi bunga di tanah tandus,
Jawaban akan doa-doa kudus.
Matahari tak sempat menyapa tubuh mungilnya,
Waktunya yang singkat tak sempat menjadi buah yang matang,
Pemberian yang indah namun tak sempat memberi warna pada garis-garis
pelangi,
Pada lengkung-lengkung senja, pada sinar bulan yang
seharusnya menuntunnya ketika malam.
Ia datang kedunia sebelum waktunya,
Karena itu alam raya menolaknya,
Diserahkannya kembali kepada bumi untuk disemai,
Menunggu waktunya untuk kembali bereinkarnasi,
Menjadi sesuatu yang tak terkatakan oleh sekedar manusia,
Karena ia adalah malaikat bagi ayah ibunya..
"Gabriel,.!!
Bukan maksud kami tak mengijinkanmu,
untuk tumbuh berkembang dalam kasih sayang,
untuk belajar jalan dengan tuntun kami,
untuk berlari mengejar kupu-kupu di taman mimpi,
menjadi buah manis dari pohon anggur Tuhan,
sebab kami pun manusia, yang tak sanggup memberi nyawa.
Tetapi,.
Biarlah kau tetap menjadi Engkau, Sang Malaikat Kudus dari
Surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar