Pistolku dalam genggamanmu
Pemuda berkarat, batu berlumut
Pemecah kaca, terburailah warna
Mengarah lepas
Langit biru seluas samudera angkasa
tak ada lagi batas diraih
Kebebasan yang sempurna
mengambang di permukaan udara
Rembulan senja yang mulai menipis
tertembus kepal kedua mata
Sekedip, menjadi malam yang padat
sepadat hujan di dasar laut
Jarimu tak berdaya tanpa senjata yang menjaga
Peluru menjadi tanya pelatuk
Siapa membaca dengan mengira-ngira
Katakataku sengaja liar tak ber-arah
-abstraktisme-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar