Malam sungguh tersenyum memandangmu kawan
Karena Cinta di sebelah bahumu
Dan biarlah bulan yang bersembunyi
Menanti hadir matahari
Saat pagi mengecupmu, aku tengah bertengkar dengan luka jemari
Tikam itu berdarah kawan, tapi kata-kata bernanah
Di mata para bintang, ada arah angin membawa
Rasa yang ada, hanya padanya
Biar kulenyapkan saja malam kawan
Karena Cinta itu, kini menepuk bahuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar