gemuruh sunyi seru menjumput
berarak-arak kepal berderu
bertanya panjang pada jalan
bertemu sepi di dua jiwa
berbagi kisah dan kaidah
ini siapa punya merdu
pada lalunya waktu berliku
pantas ada galau itu bermula
pancar-berpancar ketika pandang
pupuk-memupuk dirasa kenang
seserabut lembut awan perawan
semerbak pagi sekuncup malam
sepucuk maut mampu kau redup
sabatas atas segala bermakna
memang ada cari itu, padamu
yang datang pada pagi
yang tersenyum pada waktu
yang terbenam di laut biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar