15 Januari 2009

PENGAKUAN

Ingin kau;
bagai tetes embun pertama
yang mendekap rumput liar

Semerbak bunga-bunga
menebar pelangi dalam nyata
dengan durinya yang menyengat di hati

(waktu yang tiba-tiba menghantarmu
menyihirku dengan sapa,
meskipun hanya diam padaku
ada kugenggam isyaratmu)

Awan tebal yang mengganggu hari
jadikan biru berubah unggu
curahkan sejuk dikuning senja

dan kau, juga aku;
seperti warna di kanvas waktu
tintaku Hitam dan kau lembar Putih

Tidak ada komentar: