12 April 2009

-Rasa-

Tak ku sangka, ada rasa yang lebih melekat dari malam yang padat
Kini menikam tiba-tiba di dasar terdalam, hal yang sungguh ganjil
meski juga tak mustahil. Sesuatu yang telah tumbuh karena senyum sapa

Harusnya kubenamkan saja rasa ini di ruang bisu, seperti sebelum-sebelumnya
Merangkaikannya kata seindah bunga, kubaringkan di taman kupu-kupu
Membungkusnya dengan janji dan biarkan berkaca pada jernih mtahari
bermainkan seni-seni mimpi

Tapi ini begitu berbeda;
seperti mengoyak-ngoyak kesendirian
mengombang-ambingkan telaga malam
menumbuk-numbuk waktu yang malang
menghalau liar nyatanya hampa
menuju dermaga waktu
diatas sampan jinakkan badai
melaju, me-lagu, hentakkan ragu
mengetuk-ngetuk kelopak mata
bangunkanku dari tidur yang panjang

Mengapa diam yang ada padamu menghujani hari-hariku
begitu deras, ciptakan pelangi di kulit senja
semakin keras menggenggam tanya
yang tersembunyi dibalik matamu

Apabila boleh kata berkaca;
sungguh mati aku sungguh sepi

Tidak ada komentar: