18 April 2010

Burung Pelamun

Dijalan ini sahabat berpisah muka.
"Kutunggu kau di ujung simpang", katanya.!

Kaki kami tertuju pada cahaya dua arah.
Luka di telapak melebar hingga hilang dirasa.
Kami belum mengerti tentang apa perjalanan ini.

"Tanggung diputus sayang terlepas.
Bila mati sudah cinta terbebas.
Malam mimpiku siang milikmu.
Dimanakah letak jarak tersimpan?"

Kita.! Tahukah arti itu?
Tentang burung-burung pelamun.
Yang meniup seruling di pucuk-pucuk pagi.
Dan malamnya mengetuk-ngetuk pintu sunyi..

Tidak ada komentar: