Aku adalah kepak sayap
menghamba pada belantara
menanti takdir akan makna
ditikam hari yang tergesa
memasung mimpi-mimpi
Layaknya awan di tangan angin
tak berjejak dihembus, tiada tuan
rindu untuk menghujani hari
dan menjelma telaga tenang
Memang aku yang melebur di hulu
liar beterbangan menghampirimu
ketika sempurna, seperti mati
terlahir oleh jari-jari
Karena aku juga kamu
seakan mengalir tanpa batas
bermain peran dan watak
untuk mati dan berenkarnasi
Karena aku juga kita
melompat ke alam pikiran, seketika
menyusup ke relung jiwa
hingga tiba di ujung pena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar