03 April 2010

Sajak Reformasi

Dentuman bom asap mata itu kembali terdengar dalam tidurku
Dibarisan depan teman dan sahabat berdampingan
Rentetan senjata berbunyi lagi, orang-orang berlarian menyelamatkan diri
Reformasi menangis, hanya sahabat tetap melawan..

Bantuan telah tiba, mengusik lapar para relawan
Semua terlihat mendukung pergerakan, untuk revormasi
Kami makan dengan lahapnya, beberapa hanya tampak mengamati
Reformasi telah dikhianati, kami tergeletak dihentak racun

Sweeping aparat, kata seseorang dihadapan ban terbakar
Teman-teman mengikuti, membara semangat revormasi
Terlihat selintas baju hijau dalam mobil dinas, menjadi buas
Reformasi telah buta, kami brutal karena dendam serupa

Para wakil berganti, berunjuk rasa atas nama revormasi
Semangatnya masih hangat, mengalirkan aspirasi
Kami bergantung, pada wakil, pada janji juga semangat api
Reformasi berbohong, semangat disuap, moralnya telah mati

Tidak ada komentar: