26 Juli 2012

Bunga Dan Belati

Dulu sekali, ia memang hanya seorang gadis kecil
Sedang Belati, sudah bermain dengan pisau dan pecah beling
Mereka bertemu di sebuah gereja mungil
Tanpa bicara, mungkin hanya tatap mata
Lalu pulang dengan segenggam kisah yang belum selesai

Sekian waktu berlalu,
Gadis kecil tumbuh serupa mekar bunga yang bercahaya selengkung pagi
Sekali waktu seekor kumbang hinggap sesaat lalu meninggalkannya
Dalam hati bunga remaja inginkan buah, panas hujan gugurkan impiannya

Sedang Belati,
Selalu bertaruh dengan waktu, bagai batu bergulir dalam rimba kata
Sering kali batu terlempar jauh, hingga hilang ditengah laut mimpi
Tetapi selalu saja kembali dalam doa ibu, dengan pisau dan layang-layang

Mereka lalu bertemu lewat udara, kata demi kata saling berjatuhan
Beberapa jatuh dalam hati, lainnya masih mencari arti
Sebuah belati kecoklatan dan sekuntum bunga cahaya
Kisah yang indah, tajam, wangi dan menyengat

Tidak ada komentar: