11 Juli 2012

Tamu Penyair

“Selamat hari yang ceria saudara, boleh kita bertukar kata sejenak?” 
Sapa-nya pada si penyair saat datang bertamu.
“Masuklah, tak ada pintu bagimu. Telah kusiapkan kata-kata terbaik untukmu.”
Sang penyair menyambut ramah.

Di dalam, disuguhkannya semangkuk kata hangat yang beraroma senja belia.
“Mmm.. berkualitas tinggi, seperti madu rembulan. Mari, nikmatilah bersamaku saudara!”
Seru si tamu! Dan mereka mulai bercerita, hingga benar-benar hanyut dalam kata.

Dan kalian tau.!?
Mereka mabuk, karena terlalu banyak minum puisi.


Tidak ada komentar: